“lo bego ya? Udah dibohongin, masih aja mau
sama dia!”
Kalimat diatas gue rasa cukup sering didengar
oleh lo yang (mungkin) not-so-happy dengan pasangan lo atau yaaaa.. happy sih,
cuma ya tetap aja pasangan lo punya seabrek sifat jelek.
Kemudian jawaban “ya namanya juga udah cinta.”
Mungkin kerap lo suarakan sebagai balasan dari berbagai pertanyaan miring soal
keputusan lo untuk tetap menjalin hubungan dengan orang yang sama.
Jawaban paling klise dan mungkin paling njiji’i.
tapi yah, kemudian nggak perlu repot-repot menjelaskan lebih panjang. “Cinta”. Udah,
cukup itu saja. Kemudian biasanya orang yang lo ajak bicara kalau nggak memilih
mendecak, ngatain lo bego, atau menceramahi lo soal move on.
Tapi sebenarnya angka orang-orang ‘bego’ ini
cukup fantastis lho, khususnya dari kaum hawa. Yah bilang aja udah dibohongin,
diselingkuhin, bahkan dapat perlakuan kasar alias kekerasan – tapi kok ya masih
mau sih sama orang itu?