Hantu Masa Lalu
SKN
11:32
0 Comments
Setiap kali terpikirkan, seperti tak akan
ada habisnya aku menyesali semua kekeliruan dan kesalahan yang telah kulakukan
di masa lalu.
Menyesali semua hal menyakitkan yang
kutimpakan pada orang-orang tanpa sempat mengucapkan permintaan maaf.
Menyesali keputusan-keputusan bodoh
yang dampaknya tak akan pernah bisa kuperbaiki.
Berkali-kali aku mencoba memaafkan
diriku, namun ternyata tak mudah.
Berkali-kali aku mencoba membangkitkan
hati dari terpaan rasa hina dan kotor atas diri, namun tak bisa.
Bagiku, aku adalah makhluk hina yang
selamanya akan dipandang hina oleh orang-orang yang mengetahui aku dan aibku di
masa lalu.
Lalu di satu titik dalam perjalanan
panjangku, aku menyadari bahwa tanpa semua kekeliruan, kesalahan, keputusan-keputusan
bodoh dan penyesalan ini, tak akan pernah ada ‘aku’ yang sekarang.
Bukankah aku yang sekarang lahir dari
penyesalan yang tak berkesudahan atas semua yang menghantuiku hingga saat ini?
Hantu-hantu yang selalu membayangi,
membuntutiku di balik punggung dengan begitu erat untuk mengingatkanku agar tak
pernah lagi melakukan salah yang sama.
Hantu-hantu yang akan menikamku dengan
rasa bersalah, bahkan jika aku sempat berpikir tuk melakukan kekeliruan yang
serupa.
Dan bukankah berkat merekalah aku
terus melangkah maju, dipacu rasa bersalah untuk sedikit demi sedikit namun
terus menerus memperbaiki diri, disini dan disana?
Iya. Kusadari bahwa aku yang sekarang
adalah aku yang dipenuhi akan upaya untuk mencoba mensyukuri semua yang telah
terjadi di masa lalu.
Mensyukuri apa yang tak bisa kuulang
kembali dan apa yang bisa kuraih jika aku mau berupaya lebih keras di esok
hari.
Mensyukuri segala kesempatan yang
masih Allah SWT berikan padauk, baik di masa lalu, hari ini dan hari esok.
Aku yang mencoba percaya bahwa ‘aku’
bukanlah apa yang orang ingat dan labelkan mengenai perbuatan memalukanku di
masa lalu, namun ‘aku’ yang hanya Allah dan akulah yang paling tahu.
Memahami bahwa semua yang terjadi di
belakangku adalah alasan mengapa hari mendatang harus lebih baik. Bukan begitu?