Add caption |
“Dia itu monster!”
Alis Nay, sahabatku, melengkung dalam bentuk simetris tajam dengan ujung sedikit menekuk. Dalam ketergesaannya membuatku paham, suara Nay bergetar penuh emosi. Sesekali nada suara itu naik hingga terdengar berdecit. Kejelasan kata-kata itu sendiri mengabur dalam opini sayu. Sesekali tangannya menghantam sesuatu untuk menyalurkan emosi.
Hanya saja yang kurasakan hanya ketidakperdulian.
Memangnya apa yang salah dengan mencintai Tom? Ia memiliki rambut dan struktur tulang yang paling sempurna yang aku pernah ketahui. Ia begitu misterius hingga mengundang hasrat untuk sekedar melirik ekspresi samar-samar yang ia hembuskan ke angin yang lewat. Ia tak pernah bicara. Namun tindakan dan sikapnya melebihi penegasan kata. Mungkin ia memang pria paling dingin dan tak ramah di dunia. Mungkin ia bukan tipe pria gentleman yang mengagungkan perempuan.
Mungkin ia adalah agen tempur paling sadis dan efektif dalam organisasi ini.