sumber disini |
Jingga, mungkin nanti
setelah senja menyapa, kamu akan mengingat semuanya.
Kuharap batasnya adalah
lupa. Bukan ketidaktahuan yang dipicu dan diolesi dengan ketidakperdulian.
Karena andai ini tentang
sang lupa, maka aku masih mampu berjumawa bahwa semuanya akan kembali seperti
sedia kala. Namun jika memang kita bicara tentang ringkihnya keperdulian, harus
kuakui dengan berat hati bahwa diantara berbagai hal yang bisa kau tawarkan,
kau justru memilih cobaan.
Dan Jingga, berdoalah agar
harapanku seperti waktu.