Jika kamu benar-benar mencintai
seseorang, lepaskan dia. Jika dia memang milikmu, dia akan selalu kembali.
Namun jika tidak, maka sejak awal dia tidak pernah menjadi milikmu.
sumber gambar disini |
Aku ingin menguji takdir.
Karena aku percaya, Tuhan selalu tahu apa
yang terbaik untuk hamba-Nya. Maka aku tidak akan membiarkan kebutaanku sebagai
manusia menghalangi pilihan terbaik Tuhan. Aku tak akan meminta siapa dan apa.
Hanya yang terbaik menurut sang Pencipta saja. Semuanya akan kupasrahkan
pada-Nya. Semuanya akan kukembalikan kepada-Nya.
Karena aku percaya pada kekuatan takdir,
doa, dan ikhtiar.
Apa yang harus dikhawatirkan mengenai
percintaan-mu jika semuanya memang sudah tertulis? Apa yang harus dipusingkan
mengenai percintaan-mu jika yang mengatur bukanlah kamu, namun Dia Yang Maha
Sempurna?
Aku memutuskan untuk berhenti menjalani
hari-hari dimana aku begitu takut kehilanganmu. Aku memutuskan untuk tidak lagi
gila membayangkanmu meninggalkanku atau memilih orang lain sebagai pengganti
aku.
Dan aku memutuskan, aku akan menjalani
jenjang jodohku denganmu sesuai yang diinginkan oleh Sang Khalik.
Karena kusadari… Jikapun aku memaksa
memiliki-mu, jika aku memang bukan tulang rusukmu, maka aku tak akan pernah
jadi milikmu. Namun memang kamu-lah jodohku, maka aku akan selalu jadi milikmu.
Dan tentang kamu, mari kita menguji
takdir kita.
I love playing games. But only the fair
one. And If it’s not a fair play, then I won’t let myself play in that kind of
game.
Aku ingin menguji apa benar jodohku
memang kamu.
Aku akan melepaskanmu, bersama dengan
ketakutan, kekhawatiran, dan kegilaanku. Aku akan belajar untuk menjagamu dengan pasrah dalam
ikhtiar dan doa.
Karena jika kamu orangnya, maka kamu akan
selalu kembali padaku. Namun jika tidak, maka sejak awal kamu bukan milikku.
Karena jika nanti kamu atau aku bertemu
seseorang yang memang jodoh sejati kita, apapun yang kita lakukan untuk
menghentikannya hanya akan berbuah kesia-siaan yang penuh rasa sakit. Kita yang
hanya manusia tidak akan bisa menghalangi Pilihan Tuhan.
Karena itu, jika aku bukan suratanmu dan
di perjalanan kita nanti kamu bertemu dengan seseorang yang memang tertulis
menjalani takdir denganmu, aku akan berusaha menganggap bahwa jodohku denganmu
sudah mencapai batas akhirnya.
Aku akan menganggap bahwa akulah
pengantarmu bertemu dengannya. Akulah penjagamu sebelum kamu bertemu dengannya.
Akulah pendampingmu sebelum kamu mendampinginya. Dan kamulah pengantar serta
penjagaku sebelum aku bertemu dengan pemilikku.
Untuk kita, mari jalani saja dengan
selalu mengingat Tuhan. Aku memang mencintaimu, sebesar kamu mencintaiku. Dan
aku sangat ingin berjodoh denganmu, seperti kamu juga menginginkanku. Mari kita lepaskan semuanya agar bisa sepenuhnya berbahagia. Mari
kita belajar untuk percaya pada Tuhan dan Pilihan-Nya.
Kita jaga sekuatnya apa yang kita miliki
saat ini. Kita lestarikan apa yang ingin kita miliki bersama di masa depan.
Kita simpan dan perjuangkan segala janji dan komitmen yang sudah kita ciptakan
bersama.
Namun jika memang saat berpisah itu sudah
diputuskan oleh-Nya, maka aku akan selalu mengingatmu dengan segala kebaikan
yang kamu perjuangkan untukku.
Mari berdoa sayang, semoga kita dan perasaan yang kita rasakan ini dianggap pantas oleh-Nya, dan Ia putuskan 'tuk terus lestari hingga maut memisah suatu hari nanti :)
fiksi apa kisah nyata yak?
BalasHapuskalau ada dalam kisah nyata yg seperti ini, benar2 menyentuh, mau melepaskan pasangan yg sudah 10 bersamanya karena Tuhan...
baca postingan ini jadi sadar, ngapain harus takut.
BalasHapusAmin semoga Tuhan memberikan yang terbaik untuk setiap insan ya...
Jodoh pasti tidak jauh beda dengan tingkah laku kita.
ya ampyun ci.. udah lama gue nggak main kesini.. hhehehe
BalasHapusya allah.. 10 taun itu bukan sebentar.. tapi mengikhlaskan itu bener juga. ah ikutan galau gue
@ahmad: nyata kok mas, itu curhatan. hahahaha. saat ini sudah 3 tahun, tp perkiraan kan nikah baru bisa 7 tahun lagi. dan kalau jodoh, berarti pacarannya 10 tahun kan? gituu.. ;p
BalasHapus@kiky: syukurlah kalau menginspirasii O:)
@risah: yaaah ko jadi galaaau hahahha.. niatnya kan pingin mencerahkan..
Wow...salut...
BalasHapusSuka dengan kata2 mnguji takdirnya...
Jd terbuka sdikit nih pmikiran...
hidup adalah pilihan. apa yang kita pikir baik belum tentu baik, dan apa yang kita pikir buruk belum tentu itu buruk.
BalasHapus"benar belum tentu kebenaran"
Entah ini pengalam pribadi ato hanya fiksi gue gak peduli. Yang jelas ini ngena banget, bisa menyadarkan kita sebagai manusia kalo mengkwatirkan seseorang yg belom tentu kita miliki itu gak baik.
BalasHapusKalo emang jodoh gak kemana kan? mungkin ungkapan itu ada benarnya juga.
Gue suka postingan yang mengedepankan Tuhan kayak gini.
Bagus sekali, jadi ingat masa taaruf dulu. Memang cara itulah yang terbaik, menyerahkannya pada Allah SWT. Oh ya salam kenal ya, Suci. -Heidy-
BalasHapuspasrah itu baik,hny sj tentu bkn dlm arti fatalistis. sebagai manusia,kt hrs berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan harapan agar mnjd sebuah kenyataan. soal,apapun hasil akhirnya nanti. kt terima dng iklas dan percaya itu sebagai ketentuan-Nya....
BalasHapusI'm so glad to have you,honey. I'm hoping that our prays would be come true. Amin
BalasHapusmau berapa tahun pun itu maka kalo sudah jodo akan kembali. Yang saya rasakan saat ini persis seperti mba, tp sayangnya orang tua saya sangat sulit untuk merestui
BalasHapusinteresting articles and commentaries friend, I became interested in reading, I introduce a new blogger from Indonesia origin. greetings
BalasHapussekarang gmn..?? apakah kalian terbukti berjodoh atau tidak? kisah ini sama persih dengan yg saya alami. setidaknya min 4,5 th saya menguji takdir dengannya
BalasHapus