23 Jun 2011

Bagaimana Cara Mengubah Pria Bejat Menjadi 'Mr. Right'


“Kau tahu kan, apa yang akan dilakukan cowok sejenis Joe? Dia itu tipe cowok yang akan tetap meniduri mantan-mantannya dan mencampakkan perempuan setelah berhasil menidurinya!”
Bisa dibilang saat ini Lea terlihat seperti banshee dengan bola mata berupa api. Mengherankan betapa ia dan Lea bisa begitu berbeda sekalipun mereka saudara kembar. Lea selalu saja marah dan berapi-api, sedangkan Lena nyaris tidak pernah kehilangan kontrol emosi—sekalipun orang lebih banyak mengatakan Lena jauh lebih menyeramkan. Ia punya kharisma menakutkan tersendiri ketika sebal.
“Dan seharusnya kamu juga tahu apa yang akan dilakukan cewek sejenisku, Lea.” Jawab Lena sembari membereskan tumpukan mainmap hafalan istilah biomolekuler-nya. “Masa kamu kira aku jenis cewek yang biasa ia permainkan?”
Lea membuka mulut untuk mengoceh lagi, namun menutupnya saat ia memutuskan untuk berpikir terlebih dahulu. “Yeah, bener juga sih. Kamu bisa jadi lawan terkuatnya dalam satu dekade terakhir, Len.” Kerutan dahi Lea terlihat jelas.
“Nah. Sudah terjawab, kan? Ada masalah lagi?” Lena tersenyum geli.
“Tapi.. Tapi ya ituu! Aku tidak habis pikir kenapa kamu mau berkencan dengannya!”
Lena tertawa. “Tahu nggak, Lea? Aku sudah bosan menghadapi cowok-cowok biasa yang terlalu mudah ditaklukan. Joe bisa dibilang adalah lawan berat. Bersamanya, aku mungkin bisa memiliki waktu seru yang menyenangkan.”


“Eerr.. Dengan kira-kira diselingkuhi, dibohongi, dicampakkan, dan disakiti?” mata Lea menyipit.
Lena mengecup pipi kembarannya dan berkata sambil lalu. “Nah, yang begitu baru namanya tantangan, dik, saat aku tahu itu semua tidak akan terjadi padaku.” Dan ia menutup pintu sembari mengikik pelan.
Di dalam kamarnya, sendirian, Lea berpikir betapa ia tidak akan pernah bisa mengerti pola pikir kembarannya yang sering kali menabjubkan itu.
* * *
Cerita ini pernah kau dengar? Well, kali ini aku akan mencoba mengulas mengapa Lena bisa seoptimis atau mungkin, seperti yang kau fikir, sebodoh itu.

Lena tahu ia memiliki daya tarik. Mungkin ia tidak begitu cantik. Dadanya juga termasuk kecil. Ia bahkan masih merasa punya masalah dengan lemak di pinggul dan paha. Tapi gadis seperti dirinya tahu bahwa sekalipun tampilan luar penting bagi seorang pria, hal itu bukanlah sesuatu yang bisa membuat mereka bertekuk lutut di hadapan seorang perempuan.
Hah, ayolah yang benar saja. Jika kecantikan adalah segalanya, mengapa banyak Kaisar dan Raja dimasa lalu meninggalkan ratusan selir mereka yang kecantikannya akan membuat mawar merekah malu-malu demi memiliki pelacur atau dayang rendahan? Lihat saja bagaimana Arnold Schwarzenegger menyelingkuhi perempuan secantik Maria untuk membagi ranjang bersama Mildred Baena. Bagaimanapun tampangnya, semua akan sama saja saat lampu kamar dimatikan.
Pria membutuhkan lebih dari kecantikan untuk tetap berada di sisi satu perempuan.

Banyak gadis bodoh yang merasa ‘dikhianati’ atau ‘disakiti’ karena ditinggalkan pria yang mereka cintai. Mereka cenderung akan menyalahkan pria-pria itu dan merasa dirinya korban. Hah, memuakkan.

Sedangkan Lena cukup mengerti bahwa gadis-gadis itu hanya tidak tahu apapun soal ‘menangkap’ pria. Mereka dikurung oleh penjara tabu masyarakatnya bahwa perempuanlah yang harusnya dikejar dan tidaklah baik untuk sedikit ‘berspekulasi’ dalam percintaan. Mereka mengira dalam percintaan tidak dibutuhkan otak. Berpikir bagaimana menjaga hubungan berarti cintanya tidak tulus?

Membooosankan.
Apa salahnya sedikit berspekulasi? Bukan bertindak curang atau jahat, kan? Hal itu sama seperti harus tampil sopan dan menjaga omongan di depan orang yang lebih tua. Seperti itulah yang dibutuhkan untuk ‘menjaga’ seorang pria, kau hanya perlu tahu apa yang mereka inginkan.
Pada zaman modern, perempuan lembut seperti permen kapas dan tertawa dengan mulut ditutup mungkin menggemaskan. Tapi bukan perempuan seperti itu yang bisa mengikat seseorang seperti Joe. Perempuan ini harus memiliki rasa percaya diri tinggi, egonya sendiri, sinarnya sendiri, dan seseorang yang Joe tahu tidak akan mudah ia kuasai. Mungkin bisa diukur dengan memiliki dunia sendiri—bisnis untuk diurus, pekerjaan yang menunggu, dan teman-teman yang mengasyikkan. Untuk memberitahu Joe bahwa ia ‘bukanlah satu-satunya, tapi, bisa saja jadi satu-satunya’.
Pria sebrengsek apapun, selama ditangani dengan cara yang benar, akan jatuh bertekuk lutut pada satu perempuan yang cukup cerdas.
Hanya saja, jangan salah. Terlalu berlebihan akan membuat pria merasa perempuan seperti ini ‘mengancam’ keberadaannya sebagai laki-laki. Mereka akan mundur karena merasa ‘minder’. Mereka mungkin akan berkata ‘aku tidak tertarik padanya’ atau ‘dia terlalu sombong’ yang sebenarnya jika diterjemahkan berarti ‘aku tidak yakin ia mau denganku’.
Terlihat sulit? Sebenarnya tidak juga.
Pria dilahirkan dengan warisan zaman batu untuk diajarkan bahwa mereka adalah pemangku tanggung jawab keluarga. Tanpanya, mereka bukan apa-apa. Jadi apa salahnya membuat mereka merasa ‘berguna’ dan ‘diperlukan’? walau kamu perempuan yang membenci gender, ego sudah ada dalam gen pria. Tak ada salahnya meminta tolong untuk hal remeh-temeh seperti membetulkan laptop atau mengatakan ‘aku membutuhkanmu’. Jangan terlalu sibuk untuk menjadi perempuan karier era modern untuk melupakan posisi para pria sebagai kepala keluarga.
Masih berupa warisan zaman batu, mereka dilahirkan dengan insting untuk berburu. Maka yang harus dilakukan perempuan adalah menjadi hewan buruan yang menantang, bukannya ayam goreng yang tersaji di atas piring. Penting untuk memelihara rasa penasaran mereka. Karena itulah Lena kerap menertawakan perempuan yang membuka dirinya terlalu lebar dengan bercerita kemana-mana, atau sibuk bercerita mengenai dirinya sendiri. Buat ia setengah mati mencari tahu siapa kamu sebenarnya.
Selanjutnya adalah pengertian. Jangan salah mendefinisikannya. Pengertian bukan berarti kau menutup mata atas segala kejanggalan perilakunya. Itu mah namanya dibodohi. Pengertian adalah memahami dirinya, baik dan buruknya ia, potensi dan kebejatannya, lalu melihat itu semua sebagai satu keutuhan. Jika kau mencintainya, maka cintai ia dan segala hitam-putih yang ia punya, bukan ‘dia’ yang kau bayangkan seperti apa.
Banyak perempuan yang dimakan oleh kelemahannya sendiri. Karena tidak ingin disakiti, mereka menutup mata dari kejanggalan yang sebenarnya sudah terbersit di hati mereka. Mereka takut akan ditinggalkan atau justru disebut ‘terlalu berlebihan’ jika bertanya mengenai noda lipstik di kerah baju suaminya, atau telfon-telfon misterius.
Perempuan seperti inilah yang biasanya akan diselingkuhi terus-menerus. Maria bahkan tidak tahu Arnold Schwarzenegger telah menyelingkuhinya selama bertahun-tahun hingga salah satu dari mereka melemparkan kenyataan itu ke wajahnya. Mereka menutup mata dari instingnya dan bersikeras mempercayai pria-nya karena mereka terlalu takut untuk merasakan sakit.
Silly.
Yang diperlukan, sungguh, hanya berdamai dengan kemampuan insting perempuan yang memang luar biasa itu. Perempuan memiliki insting hebat untuk hal-hal tertentu. Dengarkan itu semua, terima dan proses mereka. Hanya saja, caramu menyikapinya harus benar. Agar si pria tidak keburu merasa terancam lalu menutupi semuanya. Atau kabur karena kau mengurungnya dengan mengecek handphonenya, memeriksa jadwalnya, dan melarangnya bermain bersama sahabat-sahabatnya.
Saat kau tahu dirimu tengah berbagi dengan perempuan lain, menangis, berteriak, dan memaki bukanlah sikap yang ‘cerdas’. Well, memang manusiawi. Tidak ada salahnya untuk melakukannya. Tapi ingat, banyak hal yang lebih penting untuk kau lakukan daripada mengumbar emosi.
Jika pria yang kau miliki seorang yang lihai dalam memanipulasi, kumpulkan bukti dan bersikaplah wajar. Saat kau merasa buktimu tak terkalahkan, bawa padanya dan buat ia mengakui segalanya. Selanjutnya tunjukkan ketegasanmu.Tunjukkan padanya bahwa kau tak semudah itu ia permainkan. Katakan, bahwa ini adalah pertama dan terakhir kali ia melakukannya. Selanjutnya, kau sendiri yang akan memaksa dirinya memilih perempuan bodoh itu dan melihatmu menjalani hidup yang lebih baik tanpa seorang pecundang yang tidak mampu bertanggung jawab pada hidupnya.
Pada saat seperti ini menangis mungkin diperlukan. Tunjukan padanya betapa ia telah sangat menyakitimu, namun itu tidak mampu mengurangi kekuatan dan keteguhanmu. Tunjukan betapa kau bisa begitu kuat dan begitu rapuh. Well, pria mana yang tidak akan terketuk hatinya?
Selanjutnya, bersikaplah wajar. Mungkin kata ‘aku memaafkanmu’ mudah diucapkan namun tidak semudah itu dipraktekan. Kau masih sakit hati, itu wajar. Namun dengan mengucapkannya, kau memiliki komitmen untuk dijalankan.Maafkan dia, namun jangan sekali-kali melupakannya. Tunjukkan bahwa kau serius pada kata-katamu, bahwa kau akan ‘memasang mata agar si dia tidak mengulangi perbuatannya’.
Di lain sisi, sejujurnya kau bisa mengambil nafas lega. Karena dirimu telah memegang ‘kartu’ penting itu dan kau bisa menggunakannya kapan saja. Kau bisa menguasai pria itu, namun tindakan berlebihan akan memancing ke arah sebaliknya.
Berteriak mengingatkannya mengenai masalah itu setiap kali kalian bertengkar? Sungguh hal konyol. Itu seperti memakai kartu kredit terlalu sering. Kau bisa kaget dengan besarnya tunggakan di akhir bulan. Gunakan kartumu sejarang mungkin dan hanya pada hal-hal yang begitu besar dan penting—agar kartumu tidak kehilangan manfaat dan nilainya.
Artinya, jangan terlalu sering mengungkit masalah itu. Ingatkan dia dengan tindakan yang eksplisit seperti kata-kata ‘aku hanya tidak ingin disakiti lagi, itu sebabnya aku melakukan ini’. Walaupun pria terlihat tidak paham dan bebal seperti batu kali, ketahuilah di dasar hatinya mereka paham apa yang kau bicarakan.
Komunikasi, kejujuran, saling menghormati, dan rasa memiliki ada di nomor berikutnya. Selebihnya kamu hanya perlu tahu orang yang kamu cintai seperti apa dan berikanlah apa yang dia inginkan. Jika ia sudah sebegitu bergantungnya padamu, saat itulah kau bebas memintanya memberikan apa yang kau inginkan.
Cinta adalah peperangan?
Bisa juga disebut begitu. Hanya saja yang perlu diketahui adalah biasanya peperangan selalu berakhir dengan pihak yang kalah atau menang. Pastikan dirimu adalah pihak yang menang untuk menikmati hasilnya secara keseluruhan. Sedikit nasihat, jangan perbudak yang kalah. Bisa-bisa mereka memberontak pada saatnya nanti. Ambil bagianmu, lalu biarkan mereka. Awasi mereka dan beri tahu mereka betapa kamu tidak bisa diganggu semudah itu.
Piece of cake, kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daisypath Anniversary tickers